Monday, August 17, 2009

PERANAN SEBAGAI KHALIFAH KEPADA ALLAH

Khalifah Alam Semesta

Di depan, Harun Yahya menjelaskan bahwa semua citra yang kita lihat dalam kehidupan dibentuk di dalam pusat penglihatan, yang hanya beberapa kubik sentimeter dari keseluruhan volume otak. Baik buku yang sedang Anda baca maupun dataran tanpa batas yang Anda lihat ketika menatap cakrawala tercakup dalam ruangan kecil ini.

Langit terdekat adalah langit tempatnya bintang gemintang yang luasnya diperkirakan oleh ilmu pengetahuan saat ini berdiameter 300 triliun cahaya.. Subhanallah, padahal alam raya ini menurut Stephen Hawking tidak statis, tetapi terus mengembang bertambah besar.

Di sini, saya ingin mengajukan sebuah hipotesis tentang maksud manusia sebagai khalifah di bumi. Setelah saya mempelajari dan mengembangkan pelajaran tentang dunia sinyal-sinyal elektris ini, saya berpendapat bahwa alam semesta yang sangat luas ini, bukan satu alam semesta dihuni oleh bermilyar-milyar manusia, tetapi satu orang manusia, satu alam semesta.

Contoh sederhananya adalah ketika seseorang terserang vertigo, dia merasa alam semesta berputar. Jika alam semesta ini hanya satu dan dihuni oleh bermilyar-milyar manusia, jika ada satu orang terserang vertigo, maka kita semua akan turut merasakan alam semesta berputar. Pada kenyataannya tidak. Alam semesta yang berputar hanya alam semesta milik orang yang terserang vertigo tersebut sedangkan alam semesta milik masing-masing dari kita tidak ikut berputar.

Luasnya satu alam semesta saja sudah cukup untuk mengakui kemahabesaran Allah, apalagi bermilyar-milyar alam semesta? Padahal bukan hanya bermilyar-milyar karena jumlah total manusia mulai dari Nabi Adam sampai bayi yang terakhir lahir di luar batas kemampuan menghitung kita. Bukan hanya manusia, tetapi binatang yang jumlahnya entah berapa pun masing-masing memiliki satu alam semesta.

Kita hidup sendiri-sendiri dalam alam semesta masing-masing. apa yang kita lihat tidak boleh dijadikan bukti kebenaran karena penglihatan kita belum tentu sama.

Apabila tersisa sepertiga dari malam hari Allah ‘Azza wajalla turun ke langit bumi dan berfirman : “Adakah orang yang berdo’a kepadaKu akan Kukabulkan? Adakah orang yang beristighfar kepada-Ku akan Kuampuni dosa- dosanya? Adakah orang yang mohon rezeki kepada-Ku akan Kuberinya rezeki? Adakah orang yang mohon dibebaskan dari kesulitan yang dialaminya akan Kuatasi kesulitan-kesulitannya?” Yang demikian (berlaku) sampai tiba waktu fajar (subuh). (HR. Ahmad)

Mungkin bagi sebagian orang, hadist ini tampak membingungkan. Allah turun ke langit bumi setiap sepertiga malam sedangkan waktu di dunia berbeda-beda. Bisa saja di negeri ini siang hari sementara di negeri yang lain malam hari. Tetapi bagi yang telah menyadari bahwa satu makhluk satu alam semesta, hadist di atas mudah untuk dipahami. Saya kira hadist ini untuk masing-masing individu. Jika di alam semesta saya sepertiga malam, berarti Allah sedang turun ke langit bumi. Dan jika di alam semesta orang lain sepertiga malam, berarti saat itulah Allah turun ke langit bumi alam semestanya.

Bagaimana cara Allah melakukannya? Itu adalah kekuasaan Allah dan teknologi Allah itu Maha Canggih. Tentunya jika kita mengenal Allah dan mempelajari teknologi Allah, kita juga akan mengalami kemajuan teknologi yang sangat luar biasa di segala bidang, termasuk bidang perfilman karena “tayangan” yang kita lihat di alam semesta masing-masing teknologinya jauh lebih canggih dari teknologi CGI karya manusia .

Saya juga ingin menyampaikan apa yang saya pahami dari maksud Allah yang menyatakan bahwa jika semua manusia dan Jin berkumpul di suatu lapangan dan semuanya meminta kepada Allah, kemudian Allah mengabulkan semua permintaan mereka, maka sedikit pun perbendaharaan Allah tidak akan berkurang.

Saya pun memahaminya tanpa sengaja. Ketika itu saya menengok ebook Islam Therapy yang saya upload di scrib.com, ebook tersebut telah didownload lebih dari 1.500 kali tapi sedikit pun ebook tersebut tidak berkurang. Jika ada file di internet yang bisa di download, meskipun didownload satu miliar kali, file tersebut tetap utuh. Tentunya kecepatan proses download tergantung koneksi computer kita ke situs-nya. Kalau koneksinya bagus, maka proses download cepat. Namun jika koneksinya jelek, bisa saja proses download gagal. Tentu saja masalahnya dari kita, bukan dari situsnya.

Saya percaya – selama orang itu berkata dengan benar- terhadap apa yang dialami oleh orang lain dalam alam semestanya. Jangankan kepada Nabi Muhammad yang siapapun -Abu Jahal Sekalipun- mengakui kejujurannya, kepada skizofrenik pun saya percaya terhadap apa yang terjadi di alam semestanya. Seperti pengakuan seorang skizofrenik yang merasakan tiba-tiba bumi bergetar dan mayat-mayat bangkit dari kuburnya dan skizofrenik tersebut mengalami pengalaman yang sangat mengerikan.

Para psikiater menganggapnya hal yang bizarre dan memaksa skizofrenik agar ‘sadar’ dari memahami dunianya yang – menurut psikiater- “aneh” dan pasien dibujuk agar memahami dunianya sesuai dengan apa yang dipahami psikiater terhadap alam semesta si psikiater.

Terjadi saling memaksakan “Cara memandang dunia luar” yang seharusnya tidak perlu terjadi jika keduanya memahami bahwa masing-masing memiliki alam semesta; bukan hal yang mustahil jika yang sebenarnya orang-orang melihat psikiater tersebut-yang menurut perasaannya berdialog dengan pasien, sedang bicara sendiri dan orang-orang bilang –maaf, “kasihan, dia gila karena cita-citanya untuk menjadi psikiater tidak kesampaian” .

Anda merasa memakai seragam serba putih yang bersih padahal orang lain mungkin melihat Anda berpakaian dekil setengah telanjang. Anda tidak bisa yakin teman-teman yang membantu tugas Anda di samping Anda benar-benar ada. begitu pun halnya dengan kita ketika berbicara dengan orang lain, jangan-jangan orang-orang melihat kita bicara sendiri.

Atau ketika kita merasa bernyanyi atau bergoyang ngebor di atas panggung megah dan disaksikan ribuan penonton; kita sedang di rumah sakit jiwa!. Kita merasa diri orang yang kaya raya, padahal orang lain mungkin menganggap kita orang gila. Sebaliknya, ketika kita kasihan melihat orang gila-sambil berburuk sangka kepada Tuhan, mungkin di alam semesta orang gila tersebut, dia adalah orang yang kaya raya dan menjalani hari-harinya dengan penuh kebahagiaan.

Dalam shahih Bukhari diceritakan bahwa Nabi ISA AS. melihat orang sedang mencuri. Kemudian Nabi Isa AS. Mengkonfirmasikan penglihatannya pada si pencuri tersebut namun pencuri tersebut menyangkalnya dengan disertai sumpah demi Tuhan. Maka Nabi Isa AS. pun mendustakan penglihatannya.

Sempurnanya iman adalah apabila kita mendustakan apa yang kita lihat, dengar, rasakan, mendustakan pendapat diri sendiri, pendapat manusia biasa, pendapat Jin, dan hanya percaya kepada Allah dan Rasul-NYA.

Alam semesta kita tidak bisa kita jadikan dasar untuk memastikan kebenaran. di Alam semesta kita setiap saat bisa terjadi perubahan seperti yang di alami oleh Sybil, seorang gadis yang memiliki 16 kepribadian. Dalam beberapa saat dia bisa berada dalam lokasi dan situasi yang sama sekali berlainan. Misalnya saat ini Sybil sedang di ruangan kelas, beberapa saat kemudian dia sedang berjalan dan berada di suatu tempat yang sama sekali berbeda. Mungkin mirip ketika kita berganti-ganti channel televisi saat menonton televisi. Apa yang dialami oleh Syibil, juga bisa di alami oleh kita karena otak kita dengan otak Syibil sama.

Apa yang sekarang kita sebut ilmiah pun tidak bisa kita jadikan dasar untuk mendapatkan kebenaran yang pasti. Karena semakin banyak penelitian dan pendapat, semakin banyak perubahan dan ketidakpastian; namun walaupun selalu terjadi perubahan, fungsi salah satu organ misalnya, pelajarannya tak pernah berubah.

Seharusnya ibarat sebuah sirkuit elektronika. Jika satu komponen dirubah, maka harus ada perubahan pada beberapa komponen yang lain. Jangankan perubahan pada IC, terjadi perubahan pada nilai Resistor saja, harus ada perubahan pada komponen yang lain. Namun ajaran Islam, dari dulu sampai akhir jaman nanti tidak berubah -kecuali dirubah oleh oknum yang dungu- dan semakin diselidiki semakin pasti kebenarannya. Jika terjadi banyak pendapat, semuanya kembali pada Al-Qur’an dan Sunnah.

Inilah hipotesis saya tentang maksud manusia sebagai khalifah fil ardhi dan apabila hipotesis ini benar, berarti diri saya bukan hanya satu melainkan sebanyak jumlah makhluk- mungkin seperti malaikat Ijrail yang hanya seorang diri namun dalam waktu bersamaan mencabut banyak nyawa manusia dalam berbagai situasi dan kondisi.

Dengan kata lain, sinyal-sinyal elektris diri saya ada di setiap otak makhluk hidup yang bertemu dan melihat diri saya. Mungkin hipotesis ini pun berlaku di akhirat nanti karena dalam waktu yang sama, Allah menghisab masing-masing manusia dan Jin.

Mungkin pada saat yang sama diri saya yang berada dalam otak Anda menuntut Anda untuk membayar hak saya yang telah Anda Zhalimi. begitu pula pada saat yang sama diri Anda yang berada dalam otak saya menuntut hak Anda yang telah saya zhalimi kepada saya.

Pada saat yang sama saya ada di mana-mana, di setiap otak yang pernah menyimpan diri saya sewaktu di dunia. Tergantung peran saya di masing-masing otak. Pada saat yang sama, ada saya yang sedang bersaksi, ada saya yang sedang disiksa dalam neraka, ada saya yang sedang menuntut haknya, ada saya yang sedang di surga, ada saya yang sedang mengutuk setan, dll.

Allah Maha Penyayang dan tak akan tega menyiksa hambanya yang baik-buruk perilakunya sudah ditentukan serta memiliki banyak alasan untuk memasukkan kita ke dalam surga-NYA. Contohnya seorang pelacur dimasukkan ke surga hanya dengan alasan telah memberi minum seekor Anjing yang kehausan- perbuatan yang kita anggap sepele namun membuat Allah Senang; saya pun berharap dari sekian banyak huruf yang saya tulis dalam buku ini, semoga ada satu huruf yang Allah terima dan Allah jadikan alasan untuk mengampuni saya. Dan takdir sebagai manusia paling bodoh ketika di dunia akan saya jadikan alasan bahwa saya layak mendapat ampunan.

Ketika Anda dimasukan ke dalam surga karena kasih sayang Allah dan melihat saya sedang menjerit-jerit di dasar neraka, bisa jadi itu adalah saya yang pernah ada dalam otak Anda sedangkan saya pun berada di dalam surga karena kasih sayang Allah dan melihat Anda sedang menjerit-jerit di dasar neraka.

Sekali lagi, jika hipotesis ini benar, berarti alam akhirat yang terkenal luas itu pun bukan satu alam akhirat ditempati oleh banyak makhluk melainkan juga satu makhluk satu alam akhirat- alasannya pada saat yang sama, ada orang yang tenggelam dan berenang dalam keringatnya sendiri yang berarti menurut penglihatannya padang mahsyar yang sedemikian luasnya penuh dengan air keringat sedangkan menurut penglihatan orang lain tingginya permukaan banjir keringat di padang mahsyar yang sedemikian luasnya – pada saat yang sama – hanya sebatas mata kaki, ada orang yang duduk dalam mimbar cahaya yang berarti menurut penglihatannya padang mahsyar adalah tempat yang indah dan tak ada banjir keringat, ada orang yang tak kuat menahan teriknya 7 matahari, ada orang yang dinaungi sehingga menurutnya padang mahsyar adalah tempat yang teduh padahal 7 matahari di atas kepalanya, ada orang yang merasa ribuan tahun di padang mahsyar sedangkan yang lain merasa hanya sebentar, dan lain sebagainya. Betapa Maha Besarnya Zat Allah SWT jika hipotesis ini pun benar!.

Dari Abu Hurairah ra, dari Rasulullah saw, beliau bersabda : Sesungguhnva dua orang laki-laki yang masuk neraka sangat keras teriakannya. Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : “Keluarkan keduanya !”. Ketika keduanva telah dikeluarkan, Dia berfirman kepada keduanya : “Karena apakah kamu berdua amat sangat dalam menangis ?”

Keduanya berkata : “Kami lakukan hal itu agar Engkau mengasihani kami”. Dia berfirman : “Sesungguhnya rahmatKu bagimu adalah kamu berdua terlepas (dari neraka). jatuhkanlah dirimu ke dalam neraka di mana kamu berada !”, maka keduanya pergi. Salah seorang dari keduanya menjatuhkan dirinya, lalu dijadikanNya neraka itu dingin dan selamat baginya.

Yang lain berdiri dan tidak menjatuhkan dirinya. Lalu Tuhan Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : “Apakah yang menghalangi kamu untuk menjatuhkan dirimu sebagaimana temanmu ?” Ia menjawab : “Wahai Tuhanku, sesungguhnya Engkau mengeluarkan saya”.

Tuhan berfirman kepadanya: “Bagimu harapanmu”. Maka keduanva masuk sorga dengan rahmat Allah. (Hadits ditakhrij oleh Tirmidzi). Lalu dijadikanNya neraka itu dingin .. kalau neraka hanya satu, ketika Allah menjadikan neraka itu dingin bagi salah satu dari dua laki-laki yang diceritakan dalam hadist Qudsi ini, maka ahli neraka yang lain pasti pada saat yang sama juga merasakan dinginnya neraka.

Di akhirat nanti, penglihatan kita sangat tajam- mungkin triliunan kali lebih tajam dari penglihatan kita sekarang. Saat ini saja ketika melihat gempa bumi kita ketakutan setengah mati, Apalagi huru-hara akhirat yang sangat dahsyat dengan penglihatan kita yang sangat tajam?

Kita Kembali ke kehidupan kita sekarang di dunia untuk melanjutkan cerita. Manusia yang saat ini kita lihat sedang Mabuk, kecanduan Narkoba, ODHA karena jarum suntik dan seks bebas, menjadi pelacur, menjadi penjahat, penari telanjang, menjadi pemuja setan, mendurhakai penciptanya, merusak diri sendiri, dan lain sebagainya adalah para khalifah yang mulia dan agung, yang tidak mengetahui bahwa dirinya adalah khalifah, ‘pemilik’ alam semesta, diberi amanat oleh Allah untuk mengurus alam semestanya masing masing; orang-orang yang sedang dibodohi, ditipu, dan dibuat hina oleh setan; bahkan tak sedikit para khalifah mulia tersebut yang melakukan berbagai cara agar dirinya diakui sebagai kera!. juga banyak yang mau saja menyembah kepala kambing!

Otak rusak berarti kita dalam masalah besar. Kelima indra kita dalam bahaya; apa yang kita lihat, dengar, dan sebagainya akan membuat luka di otak kian parah dan menjadi derita yang menyengsarakan serta setan dengan sihirnya akan memasukkan “Sinyal-sinyal elektris” yang mengerikan ke dalam otak kita. Bukan setan yang hebat tapi kita yang dungu.

”Katakanlah, wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkau-lah segala kebajikan. Sesungguhnya engkau Mahakuasa atas segala sesuatu” (Q.S. Ali Imran [3] : 26)

Lindungi Otak Kita

Kita sibuk mencari dari arah mana datangnya suara setan padahal suara setan bersumber dari otak kita sendiri. Setan meniru suara-suara yang ada dalam memori suara dalam otak kita. Ketika kita sedang paranoid akibat mengkonsumsi narkoba, suara-suara yang kita dengar, baik suara manusia maupun suara kendaraan dan lain-lain yang kita dengar adalah ”suara” setan.

Mungkin suara setan yang asli hanyalah sinyal-sinyal elektris yang memerlukan beberapa sarana (mata, telinga, mulut, dsb) agar bisa terdengar melalui pusat pendengaran (lobus auditorik), terlihat melalui pusat penglihatan dan ikut bicara.

Seperti halnya dengan sebuah CD yang membutuhkan beberapa sarana (televisi, speaker, dsb) agar bisa menampilkan apa yang telah direkamkan kepadanya. Kita hampir mustahil bisa mendengarkan apa yang telah direkamkan pada sebuah CD apabila mencoba mendengarkannya secara langsung pada kepingan CD tersebut.

Seperti sebuah CD, setan pun dapat tampil dalam bentuk apa saja setelah diproses oleh otak. Apabila tampil melalui indera penglihatan, maka bisa jadi di antara yang kita lihat-orang lain belum tentu melihatnya, baik benda-benda maupun makhluk hidup adalah setan.

VCD player saja bisa memproses CD, tentunya otak jauh lebih bisa memproses sinyal-sinyal listrik setan. Dari sini kita sadar bahwa pepohonan pun sebetulnya bicara. Hanya saja sinyal-sinyal elektrisnya belum bisa diproses oleh otak kita karena Formatnya tidak didukung Player. Begitu pula dengan bahasa binatang. Yang bisa diproses oleh otak kita hanya suara guk, aum, meong, cit, dan lain-lain..

Otak seringkali diperbandingkan dengan sistem mesin dan perangkat listrik, namun sekarang kita tahu bahwa otak itu jauh berbeda dari mesin. Sebagai perbandingan, kemampuan seluruh jaringan telepon di seluruh dunia, bila disatukan, ekuivalen dengan kemampuan yang dimiliki otak seukuran hanya satu butir kacang tanah.

Profesor D. Samuel dari Institut Weizmann di Israel, juga menemukan bahwa selang waktu sesaat saja ada 10.000 hingga 1.000.000 reaksi kimia yang berlangsung di dalam otak. Seorang psikiater mengatakan bahwa otak manusia punya kemampuan 10.000 kali kemampuan komputer. Kalau terlatih baik, kemampuan itu meningkat sampai satu juta kali komputer. Kita baru mulai sadar bahwa otak manusia merupakan superkomputer biologis, dan kita baru mendekati ambang kemampuannya yang maha luar biasa.

Telah banyak penelitian tentang otak dilakukan namun hanya sedikit yang kita ketahui. Demikian halnya dengan telinga. Telinga Anda bagaikan instrumen musik yang luar biasa. Telinga Anda memungkinkan otak membuat duplikat bunyi semua instrumen yang lain, dapat mereplay seluruh bunyi suatu simfoni, dapat secara sadar memilih dan menolak bunyi, dan dapat mengkomunikasikan semua ini secara sempurna dengan otak Anda. Telinga dapat membedakan jutaan nuansa bunyi.

Di antara fungsi otak –menurut teori Kedokteran Barat- adalah sebagai pusat emosi dan pusat kepribadian. Kerusakan otak dapat merusak emosi dan kepribadian. Pil Setan (Ineks) yang telah cukup untuk merusak otak, menjadi lebih dahsyat daya rusaknya ketika dikombinasikan dengan gelegar musik yang menggetarkan ruangan sedangkan telinga kita memiliki nilai ambang batas dengar tertentu.

Bunyi, dapat merusak organ pendengaran jika bunyi yang kita dengar melebihi ambang batas dengar. Suku Mabaan yang menghuni perbatasan daerah Sudan terkenal dengan tutur sapanya yang halus karena takut merusak genderang telinga orang lain. Asap rokok dan debu yang masuk ke Hidung – saraf penciuman (nervus Olfaktorius) adalah satu-satunya saluran yang terbuka menuju otak – kemudian ke paru-paru melalui AC (Air Conditioner) dapat merusak otak dan paru-paru, sedangkan mata (lobus Auditorik) dirusak oleh disco lights dan tayangan visual.

Dampak buruk diskotik puluhan kali lipat dari dampak buruk sebuah bom. Bom hanya merusak sedangkan diskotik merusak dan terus merusak membabi buta. Korban bom hanya ratusan sedangkan korban diskotik, puluhan ribu manusia dalam satu malam dan menyebabkan maraknya kriminalitas, pelacuran, putri kita diincar germo, ribuan keluarga berantakan, anak bangsa mengidap gangguan mental, dan sebagainya.

Pajak yang dibayar oleh diskotik kepada negara jauh tidak sebanding dengan harga yang harus dibayar oleh negara untuk memperbaiki kehancuran Republik Indonesia. Diskotik pun merupakan tempat yang berbahaya karena ketika kita berada di diskotik, di sekeliling kita ada banyak pengidap gangguan mental organik yang setiap saat bisa mencelakakan kita apalagi kalau tiba-tiba paranoidnya kumat; kita bisa ditusuk karena dia kira kita akan mencelakakannya.

Saya tidak membenci keberadaan diskotik. Program Islam Therapy yang sedang saya kembangkan bukan suatu program pembasmian diskotik atau tempat maksiat lainnya. Islam adalah kasih sayang dan Allah sangat menyayangi hamba-hamba-Nya. Bahkan cara saya Ngemix kebaikan untuk memperbaiki, saya dapatkan tekniknya setelah saya mempelajari Djing. Ya, The God is a DJ!. Program Islam Therapy adalah ajakan kepada mereka yang sering dugem untuk ikut program agar dampak buruk diskotik tidak begitu membahayakan mereka.

Saat ini kita sedang diarahkan untuk mengemudi kendaraan sekencang mungkin. Di masa depan akan lebih banyak kecelakaan lalulintas karena orang yang terbiasa mengkonsumsi ineks kewaspadaannya semakin berkurang ketika mengemudi sambil mendengarkan musik dan kesadarannya hilang setiap melihat lampu berkelap-kelip.

Dua orang ahli radiografi profesional dari Australia yakin otak manusia bisa mendeteksi getaran pragempa yang tidak bisa ditangkap oleh seismolog. Menurut mereka, citra yang rusak pada tomography scan (cat scan) dengan bantuan komputer yang diambil 17 menit sebelum terjadinya gempa bumi besar di New South wales, Newcastle, tahun 1989 disebabkan oleh getaran pragempa yang tidak terdeteksi oleh seismologis.

Kita harus menyelamatkan otak kita dari virus (baca : setan) agar program di tubuh kita terutama otak tidak error karena apabila kita bisa mengetahui cara mengoptimalkan kehebatan otak yang sesungguhnya, mungkin kita akan memiliki kekuatan dan kemampuan yang super dahsyat!.

Bayangkan, kekuatan satu malaikat saja cukup untuk meluluhlantakan planet bumi, apalagi kekuatan seorang manusia yang lebih mulia dari malaikat? Ketika Mi’raj, Nabi Muhammad hanya memerlukan waktu satu malam untuk naik ke langit dan turun ke bumi. Total jarak selama perjalanannya mungkin bisa mencapai jutaan triliun tahun cahaya. Mestinya baja sekalipun mencair apabila dipaksa menempuh perjalanan sedemikian jauh dengan waktu hanya satu malam. Apalagi harus menghadapi gas-gas berbahaya yang berada di sekitar luar angkasa tanpa perlengkapan yang biasa digunakan oleh para astronot.

Yang perlu dipertanyakan saat ini, mengapa kita tidak mampu mengangkat barang seberat seribu ton, padahal di dalam diri kita ada alam semesta dengan berat total lebih dari bermilyar-milyar triliun ton? Betapa hebatnya jika kaum muslimin dapat menemukan cara memanfaatkan potensi kekuatan maha dahsyat yang diberikan Allah kepada mereka.

Tentunya satu orang Islam saja cukup untuk menghadapi seluruh pasukan kafir yang ingin mengacaukan dunia. ”Dan pada dirimu sendiri. Maka, apakah kamu tidak memperhatikan? (QS. Adzariat : 21) ”barangsiapa yang mengenal dirinya, maka akan mengenal Tuhannya (al-Hadist).

Mungkin di perang akhir jaman nanti, pasukan Islam berperang dengan pasukan kafir sambil bersenda gurau dan orang-orang yang menyaksikan pertempuran terbesar itu pun tertawa terbahak-bahak layaknya sedang menonton film Asterix.

Pasukan kafir bukan hanya lemah tetapi juga tidak mempunyai penolong. Allah menghinakan mereka dan iblis sudah pasti jauh lebih menghinakan mereka. Bahkan iblis-lah yang selalu paling dulu melarikan diri sedangkan dajjal betul-betul pengecut.

Ketika itu kaum muslimin cukup menggaungkan takbir dengan penuh pengkhayatan yang luar biasa karena memahami apa makna ”Allahu Akbar” untuk menaklukan suatu negeri dan membebaskan negeri tersebut dari kelaliman penguasanya. Iblis dan pasukannya adalah virus sedangkan dajjal dan pasukannya merupakan jenis virus yang lain. Basmilah segala jenis virus yang ada dalam komputer Anda.

Selama ini kita membangga-banggakan betapa canggihnya komputer hasil karya manusia sehingga membuat kita menolak dengan angkuh untuk bersujud pada Tuhan karena merasa diri hebat atau beralasan bahwa sekarang jaman teknologi tanpa menyadari bahwa apabila seluruh komputer tercanggih hasil karya manusia dikumpulkan dan diadu kecanggihannya dengan otak saja, maka kita ibarat membandingkan sekumpulan komputer jaman Flintstone (jaman batu) dengan super komputer maha canggih yang mustahil bisa diciptakan oleh manusia.

Kita sibuk mengagumi teknologi yang ada di luar tanpa mau melihat kecanggihan teknologi yang ada pada diri sendiri. Contohnya teknologi yang ada pada mulut kita yang bisa menutup dan membuka secara otomatis. Apa jadinya bila mulut kita dilengkapi dengan tombol untuk membuka dan menutupnya? Tentunya akan sangat merepotkan.

Saya lebih suka berdzikir melalui sains dan meyakini bahwa seluruh hasil pembuktian sains hanya berdasarkan ’peralatan sederhana’ dan perkiraan manusia belaka serta semua yang membuat kita kagum akan fakta penciptaan, seperti penciptaan alam semesta, tubuh manusia, dan lain sebagainya hasil pembuktian sains tersebut, ibarat setitik air yang kita dapatkan dari samudera luas.

Satanology

Dr. Abdul Ghani Abud, Guru Besar Pendidikan Universitas Ain Syams Mesir, menulis dalam Syarah sebuah buku karya Al-Ghazali berjudul “Wahai Ananda” :

Jika alam semesta terbagi menjadi dua bagian, yakni alam fisik (materi) dan alam metafisik (alam Spiritual), maka ilmu modern juga memperkuat dan menegaskan fakta tersebut, terutama setelah ia mengalami kemajuan sarana-dan peralatan, serta mampu mengungkapkan misteri alam metafisika.

Penemuan komunikasi wireless (tanpa kabel) merupakan faktor penting dalam menguak berbagai kontroversi teoritis di masa lalu seputar wujud alam ruh, karena melalui penemuan baru ini, komunikasi melalui gelombang panjang dapat dimengerti; dapat pula dipahami bagaimana segala sesuatu memiliki tingkat goncangan dan arus bolak-balik, dan selanjutnya panjang gelombang.

Dapat pula dimengerti pembicaraan diseputar “akal semesta” yang berfungsi sebagai perangkat pengirim (ke bagian-bagian semesta lainnya), seperti halnya pembicaraan tentang akal manusia yang berfungsi sebagai perangkat mini untuk menerima pesan – tentunya sesuai dengan kemampuan akal masing-masing orang.

Kita melihat apa yang kita lihat dan mendengar apa yang kita dengar dari alam sekitar melalui arus bolakbalik yang dapat ditangkap mata dan telinga kita. Tetapi, apa yang tidak dapat kita lihat dan dengar tidak selalu berarti tidak ada, karena ada juga gelombang yang tidak dapat ditangkap mata ataupun telinga manusia.

Alam ruh dengan wujud hakikinya tidak dapat dilihat, didengar dan disentuh, karena merupakan gelombang atau arus bolak-balik yang bergerak sangat cepat melebihi gerak cahaya. Gelombang merupakan perantara metafisika yang merasuk ke semua benda. Ia sangat keras dan sekaligus sangat elastis. Ia berlangsung di zona goncangan yang melampaui zona goncangan sinar laser. Karena itu, ia memasuki dan melingkupi alam kita dari semua penjuru, tetapi kita tidak dapat merasakannya karena terjadi dalam zona goncangan yang sangat tinggi.

Sebelum teori modern ini muncul, ilmu Islam telah menetapkan fakta tersebut dengan bahasa yang sesuai kondisi waktu itu. Imam Al-Ghazali sendiri menyebutkan dalam kitab Ihya Ulumuddin, bahwa akal tidak berubah oleh kematian, tetapi yang berubah hanyalah badan dan anggota tubuh, sehingga orang yang mati, dipastikan tetap memiliki akal dan persepsi, serta merasakan penderitaan dan kenikmatan seperti sebelumnya. Dengan kata lain, menurut Al-Ghazali, ruh adalah subtansi ruhani yang berdiri sendiri, kekal dan abadi setelah terpisah dengan badan, sampai kemudian ia kembali lagi kepadanya pada hari kiamat.

Buktinya, menurut Ibn Qayyim misalnya, ruh orang yang hidup saling bertemu dalam mimpi sebagaimana ruh orang yang hidup dan ruh orang yang mati bisa juga saling bertemu. Nabi Muhammad SAW. Juga bersabda bahwa orang yang mati mendengar suara sandal para pengantar jenazah, ketika mereka bubar ke rumah masing-masing.

Dalam bidang metafisika ini, perbedaan antara ilmu modern dan ilmu Islam adalah bahwa ilmu modern masih menapaki ujung jalan dan hanya sampai pada sesuatu yang terbatas di dalam ruh. Ilmu modern tidak mampu dan tidak akan mampu mengetahui berbagai sisi alam ruh atau bidang metafisika.

Sementara ilmu Islam bisa mengetahui semua sisi alam ruh, dan lebih dari itu, Islam meletakan semuanya dalam satu kerangka umum, yakni kerangka alam semesta yang mencakup arsy Allah di atas salah satu penjuru alam semesta.

Di sekitar arsy kita dapat melihat para malaikat yang mulia, di alam semesta ini kita juga melihat jin, setan, manusia dan hewan. Semua makhluk, baik yang dapat dilihat mau pun yang tidak dapat dilihat memiliki peran yang harus mereka jalankan, sebagaimana yang dikehendaki Tuhan, dalam mengatur kehidupan di alam semesta ini, dan melanjutkan kehidupan sampai hari kiamat.

Dalam rangkaian kajian yang saya tulis dalam buku Al-Islam Wa Tahaddiyat Al-Ashr, saya memaparkan sejumlah perspektif berkaitan dengan manusia, mulai dari perspektif ilmu modern dan ragam cabangnya sampai perspektif agama-agama, baik agama samawi maupun agama buatan manusia.

Dari paparan tersebut, saya menyimpulkan bahwa dalam kerangka penjelasan apa pun, perilaku manusia masih merupakan suatu misteri selama kita tidak memasukkan setan sebagai salah satu faktor aktif yang mengarahkan perilaku manusia. “Sebab, (bagi saya) setan merupakan satu-satunya penjelasan ilmiah dan rasional bagi kejahatan yang ada di alam, dan tanpa setan, psikologi modern masih akan meraba-raba dalam menafsirkan kejahatan yang terjadi dalam kehidupan manusia”

Karena itu, pada akhirnya saya mengajak semua orang untuk melakukan pemberontakan ilmiah yang mendasar dalam mengkaji manusia. “Hendaknya pemberontakan ini bersifat komprehensif, yakni meliputi pemberontakan ilmiah atas konsep jiwa dan pengaruhnya terhadap hati (miring); pemberontakan terhadap perang yang disulut kaum status quo, yang tak ingin melihat hal baru disebutkan dalam negeri kecuali jika mereka yang menyebutkannya; dan pemberontakan atas kebusukan ilmiah yang diimpor kaum yang lemah dan gagal, yang dinisbatkan pengimpor ataupun pengekspornya.”

Dalam hal ini, terlihat keunggulan pemikiran Al-Ghazali ketika ia mengatakan bahwa sumber penyimpangan perilaku dan kelemahan pribadi adalah pengumbaran hawa nafsu yang didorong oleh setan. keunggulan ini dapat dicapai Al-Ghazali berkat Al-Qur’an dan Hadist yang menjadi sumber pemikirannya, baik pemikiran pendidikan maupun pemikirannya secara umum. Demikian tulisan dari Dr. Abdul Ghani Abud.

Islam memandang bahwa persoalan metafisik merupakan persoalan manusia pada umumnya. Setiap manusia, kapan dan dimana pun, selalu berhubungan dengan persoalan-persoalan metafisik, karena ia tidak dapat memecahkan masalahnya secara rasional.

Akal manusia terbatas pada apa yang bisa dipikirkan, dilihat, dan dirasakan. Di sisi lain, banyak hal dalam kehidupan manusia yang tidak terpikirkan akal semata. Islam memberikan solusi metafisik bagi setiap persoalan yang akal manusia tidak mampu memecahkannya.

Joe H. Slate, Ph.D (psikolog berlisensi, profesor, dan pendiri Parapsychology Research Foundation), mengakui bahwa akal tidak berubah karena kematian. ”Kematian, bukan merupakan akhir keberadaan kita sebagai makhluk sadar. Kematian merupakan pintu gerbang menuju dimensi yang menakjubkan dari pertumbuhan yang berlangsung terus.

Meskipun pada waktu kematian tubuh jasmani ”habis” sebagai bentuk kehidupan, tubuh nonfisik tetap bertenaga sewaktu tubuh tersebut naik ke dunia tak kasat mata. Dalam dunia itu, daya hidup permanen yang tercermin dalam aura tetap mentenagai daya hidup yang mendasari keadaan kita sebagai makhluk sadar.

Melimpahnya temuan pemberdayaan oleh fenomena supernatural bukan saja menantang kebijaksanaan konvensional, peristiwa tersebut membuka suatu celah yang sekarang telah menjadi lubang besar. Kini kita telah tahu bahwa dimensi supernatural kesadaran itu merupakan fenomena universal yang penting.

Setiap orang adalah cenayang yang memiliki kemampuan tak terbatas untuk pertumbuhan dan penemuan diri. Dalam upaya untuk mendapatkan arti dan makna, kita harus melampaui pengalaman fisik dunia materiil.

Pengalaman supernatural meruntuhkan dinding-dinding penghalang konvensional sehingga suatu dataran baru yang menakjubkan dan penuh dengan kemungkinankemungkinan pemberdayaan yang tak terbatas bisa terungkap. Sekarang ini, jangkauan pengalaman supernatural telah diperluas hingga mencakup setiap peristiwa –mental, fisik, atau spiritual –baik yang melampaui keberadaan fisik kita atau yang tidak mampu dijelaskan secara fisiologis.

Di antara contoh-contoh yang tak terbilang banyaknya adalah penyembuhan supernatural, interaksi kasat mata, perjalanan di luar tubuh, regresi pascahidup, dan perantaraan. Perlu dicatat bahwa sudut pandang menyeluruh gejala supernatural semacam itu, meskipun menekankan proses-proses supernatural, tidak mengecualikan pengaruh-pengaruh biologis atau efek-efek pengalaman supernatural tertentu terhadap fungsi-fungsi biologis, termasuk fungsi-fungsi yang berkaitan dengan kebugaran dan kesehatan yang lebih baik.

Meskipun susunan biologis kita menyediakan kondisi yang penting bagi kelangsungan fisik kita dalam realitas sementara, biologi saja tidak mampu menjelaskan eksistensi kita sebagai makhluk sadar di alam semesta ini. Kita merupakan penghuni temporer di planet ini, namun merupakan warga tetap di semesta alam”

Tidak ada Agama-agama besar yang mengingkari keberadaan Setan; berjuta-juta Pemuja Setan bertebaran di muka bumi. bahkan ribuan diantaranya rela melakukan bunuh diri massal demi bakti mereka kepada Setan. tidak akan pernah ada Skizofrenik yang mau mengakui bahwa suara-suara yang didengarnya adalah halusinasi belaka. Lebih banyak orang yang percaya keberadaan setan daripada yang tidak.

Sayangnya banyak psikiater dan psikolog Muslim yang ikut-ikutan (Taqlid) tidak mengakui keberadaan setan karena pendidikan yang dijalaninya berdasarkan pada sains dan psikologi Barat yang tidak mengakui adanya setan dan cenderung materialisme.

Jika ada yang percaya keberadaan setan pun tidak berani mengungkapkannya dengan alasan ”psikologi atau psikiatri tidak mengenal setan” atau takut melawan arus dan pendapat umum padahal para tokoh ilmu pengetahuan di berbagai bidang ilmu pengetahuan adalah mereka yang berani melawan arus dan pendapat orang banyak.

Para nabi melawan arus dan pendapat umum. Joseph LeDoux menjungkirbalikan anggapan umum tentang jalur-jalur yang di tempuh emosi. Daniel Goleman Ph.D mendefinisikan ulang apa arti cerdas. Billy P.S lim berani gagal ketika orang-orang takut terhadap kegagalan. Kita tidak akan mengenal transportasi udara jika Wright bersaudara tidak berani melawan pendapat umum. Apa jadinya jika pelaut takut menentang arus?

Setan adalah pelaku utama timbulnya gangguan jiwa pada seseorang. Gangguan jiwa mengakibatkan gangguan fisik (biologis) sehingga tidak ada pertentangan antara satanology dengan ilmu kedokteran. Bukan hal yang tidak masuk akal apabila setan yang ukuran tubuhnya lebih kecil daripada virus jika sampai masuk ke dalam otak, mereka akan merusak sistem jaringan syaraf atau mengacaukan sistem komunikasi antar sel-sel otak.

Setan pun tak lebih dari sinyal-sinyal elektris seperti halnya tubuh kita. Bentuk setan yang kita lihat, itu adalah bentuk yang ditampilkan oleh otak kita. Ini adalah hal yang mudah dipahami kecuali jika Anda seorang materialis.

Kisdarto Atmosoeprapto dalam bukunya yang berjudul Menuju SDM Berdaya ‘Dengan kepemimpinan Efektif dan Manajemen Efisien’, menulis: ”Apa sebenarnya yang disebut logis, rasional, masuk akal? Penentang Galileo, Kopernikus, dan Columbus, pada zamannya menganggap mereka tidak logis, tidak rasional, tidak masuk akal.

Demikian pula sekarang masih ada orang Eksimo yang menganggap orang Amerika tidak Logis, tidak rasional, aneh. Demikian juga orang di daerah terasing dan terpencil masih ada yang mengganggap masyarakat modern tidak rasional, aneh, tidak layak.

Bukankah hal tersebut mengisyaratkan kepada kita, bahwa logika, rasio, akal sangat dipengaruhi oleh waktu dan ruang. Sesuatu yang pada suatu saat dianggap tidak logis, tidak rasional, tidak masuk akal, pada saat lain menjadi logis, rasional, dan masuk akal.

Begitu pula yang di suatu tempat dianggap tidak logis, tidak rasional, dan tidak masuk akal, pada saat yang sama tetapi tempat yang berbeda menjadi logis, rasional, dan masuk akal. Sesuatu biasanya kita anggap logis, apabila bisa diterima oleh logika, rasio, akal yang telah kita miliki.

Mengenai logika, Edward de Bono dalam bukunya “Water Logic” (1993) membedakan Rock Logic dengan Water Logic. Sebuah karang bila kita jatuhkan ke lantai akan tetap bentuknya, paling-paling hanya mengalami patah bagian-bagiannya.

Tetapi kalau kita menuangkan air, di mana pun kita tuangkan, air tersebut akan membentuk “dirinya” sesuai dengan tempat di mana air itu kita tuangkan. Air akan beradaptasi dengan tempatnya mengalir atau dituangkan. Air mempunyai bentuk yang luwes.

Cara berpikir atau menggunkan logika yang kaku itu pola pikir seperti karang. Sedangkan cara berpikir dengan menggunakan logika fleksibel, mengembangkan alternatif atau kemungkinankemungkinan lain, baik yang belum atau sudah kita ketahui, adalah berpikir dengan logika air.

De Bono menganjurkan agar kita jangan terpancang pada kata “is” (adalah), tetapi sebaiknya mempertimbangkan kata “to” (untuk). Sebuah tudung kepala yang terbuat dari anyaman kulit bambu yang dalam bahasa Jawa disebut caping, bisa juga digunakan untuk minumoleh petani di sawah. Caping pun secara kreatif bisa digunakan untuk kap lampu duduk.

Dalam hal ini kalau kita terpancang pada kataadalah (“is”), kita akan mengatakan: yang dipakai orang sebagai tudung adalah caping. Akan tetapi, bila kita mempertimbangkan kata untuk,kita akan mengatakan caping bisa untuk tudung kepala, bisa untuk tempat minum, bisa juga untuk kap lampu.

Jika terpaku pada kata “adalah”, orang akan cenderung berpikir secara Rock Logic. Berusaha menggunakan kata “to” (untuk) akanmembuat orang berupaya berpikir secara Water Logic. Kopernikus, Galileo Galilei, Columbus merupakan sosok yang berpikir secara WaterLogic.

Begitu pula para ilmuwan perintis kemajuan seperti Newton, Archimedes, dan Albert Einstein bisa digolongkan orang yang berpikirsecara Water Logic. Cerita “savage of Innocent” dan “telepon genggam”, orang Eksimo dan orang pedalaman Arizona masih berpikir denganlogika Rock Logic.Orang yang menganggap debat argumen sebagai satu-satunya cara untuk menunjukkan kemampuannya bisadigolongkan sebagai Rock Logic Person.

Untuk menghindari agar kita tidak terjebak pada logika karang, dalam buku “Lateral Thinking”, Edwar de Bono menganjurkan kita agar mengembangkan cara berpikir “Lateral”, tidak “Vertikal” atau Conventional,” seperti yang masih banyak dilakukan orang. Cara berpikir Lateral, mengembangkan kemungkinan-kemungkinan lain yang belum terjangkau oleh logika, rasio dan akal kita pada saat ini”.

orang-orang yang berpikir secara Rock Logic biasanya termasuk orang-orang yang hanya ikut-ikutan tanpa memiliki kemauan dan keberanian untuk memberikan kontribusi pada ilmu pengetahuan. Bahkan mungkin sebenarnya merekalah orang-orang yang menghalangi perkembangan ilmu pengetahuan.

Merekalah orang-orang yang selalu mengatakan tidak mungkin, tidak masuk akal, tidak ilmiah. Namun ketika hal baru atau penemuan baru tersebut ternyata di kemudian hari menjadi sesuatu yang spektakuler dan memberikan sumbangan yang besar bagi ilmu pengetahuan dan kemajuan, tanpa malu mereka terkagum-kagum dan menanggapnya penemuan mereka.

Secara pribadi dan kedokteran Tiongkok, saya menganggap setan adalah penguasa patogen. Umar Sulaiman Al-Asqyar menulis dalam bukunya yang berjudul Alam Jin & Setan : “Adapun para peneliti (ilmuwan) berdalih, bahwa yang dimaksud dengan jin adalah kuman dan mikroba yang kasat mata dari ilmu pengetahuan”.

saya mempunyai hipotesis pribadi, yaitu bahwa Virus termasuk HIV adalah bagian dari pasukan setan dalam bentuk yang asli yang jaman dahulu masih dalam kategori ghaib sedangkan sekarang bukan lagi ghaib. pendapat ini berdasarkan “Sesungguhnya setan berjalan dalam diri manusia seperti berjalannya darah” (HR. Bukhari-Muslim).

Pernah seorang ODHA kawan kami sakit dan dia sangat tersiksa. Kemudian saya membacakan ayat-ayat Ruqyah yang dilanjutkan dengan pembacaan surat Yasiin oleh teman saya yang lain. Secara berangsur-angsur rasa sakit yang diderita oleh teman kami mereda dan teman kami pun tertidur pulas.

Saya menganggap bahwa orang sakit atau ditimpa cobaan adalah orang yang sedang dianiaya oleh setan-sehingga pantas untuk mendapatkan pahala. Seperti setan, virus pun hanya memanfaatkan peluang selain sama-sama berjalan dalam darah manusia.

Cara terbaik untuk menyelamatkan diri dari setan adalah mengamalkan seluruh ajaran Islam sampai kita mati; seperti halnya ARV yang harus dikonsumsi seumur hidup. Mengamalkan ajaran Islam pun hanya bisa “menekan” bukan membunuh setan (virus) serta akan meningkatkan jumlah sel CD4. seluruh peserta program Islam Therapy harus bisa meruqyah, minimal untuk diri sendiri. Dianjurkan meruqyah bayi yang terinfeksi HIV.

Setan dalam Otak Kita

Setelah saya mengenal jurus-jurus Hacking, misteri cara kerja setan dalam otak kita mulai terkuak meskipun baru sebatas hipotesis.

Otak merupakan super komputer biologis yang sangat canggih. Jika kecanggihan seluruh komputer buatan manusia sejak zaman dahulu hingga kiamat nanti disatukan dan dibandingkan dengan kecanggihan otak, maka otaklah yang pasti jauh lebih canggih.

Otak merupakan pusat kendali tubuh manusia. Melihat, mendengar, mengingat, meraba, sampai membedakan jarak dan arah merupakan tugas otak.

Tentunya kerusakan otak adalah bahaya besar bagi seorang manusia. Bahkan kerusakan otak yang parah dapat melumpuhkan manusia. Dia bisa kehilangan kemampuan mengenal wajah orang-orang disekitarnya, kehilangan kemampuan mendengarkan dan bermain musik, kehilangan kemampuan membedakan arah dan jarak, hingga yang lebih parah, dia bisa kehilangan melihat gerakan. Baginya dunia ini ibarat sebuah photo besar.

Otak dapat menyimpan memori dengan kapasitas jutaan gygabyte. Bahkan alam semesta dengan segala isinya tersimpan dalam otak kita. Kita merasa langit yang luas, matahari yang besar dan panas, milyaran galaksi, dan bumi yang membentang luas ada di luar tubuh kita padahal semuanya ada di dalam tubuh kita sendiri, yakni di otak kita.

Masing-masing dari kita memiliki alam semesta dan kita adalah para khalifah bagi alam semesta masing-masing. Antar alam semesta saling terhubung membentuk jaringan internet maha besar. Link-link menyambungkan antar ”websites”. Tugas kita adalah menjaga superkomputer biologis (otak) kita berikut data-data dalam situs kita dari segala macam ancaman.

Setan merupakan virus sekaligus hackers bagi superkomputer biologis dan situs milik kita. Sebagai virus, setan dapat merusak sofware dalam superkomputer biologis kita dan sebagai hacker, dia bisa mencuri password, mencuri file, bahkan bisa merubah seenaknya data-data yang ada dalam situs kita jika keamanan situs kita lemah.

Data-data kita bisa rusak dan hilang, link-link kita dengan situs lain di non-aktifkan, hingga yang lebih parah, jika situs kita oleh mereka diisi dengan pornografi dan film-film porno atau files yang mengandung virus. Akhirnya, mereka yang berbuat kita yang harus bertanggungjawab.

Selain membuat kita rugi dan membuat kita malu, juga dapat mencelakakan kita. Nama baik situs kita bisa tercemar atau kita bisa berurusan dengan pihak yang berwajib apalagi kalau apa yang disusupkan oleh hacker ke dalam situs kita berisi tulisan-tulisan berbau terorisme.

Ajaran Islam merupakan panduan bagi seluruh manusia untuk merawat dan memperbaiki superkomputer biologisnya jika mengalami gangguan. Ajaran Islam berlaku bagi siapa saja, tanpa memandang jenis kelamin, ras, kebangsaan, bahasa, agama, dan sebagainya.

Sholat dapat memelihara kebersihan, keselamatan, dan kesehatan sofware dan hardware superkomputer biologis kita. Membaca al-Qur’an dan berdzikir dapat menjadi sofware antivirus. Semakin sering kita membaca al-Qur’an dan berdzikir (baca : menscan virus), semakin berkurang jumlah virus selama kita berusaha mencegah masuknya virus lain ke dalam superkomputer biologis kita. Silaturahmi dapat mengaktifkan kembali link-link kita ke situs lain secara otomatis.

Bukan hanya otak saja yang saling terkoneksi. Segala sesuatu yang ada di alam semesta pun saling terkoneksi dan dikoneksikan oleh sesuatu yang saat ini belum bisa terlihat sekalipun dengan peralatan pendeteksi tercanggih.

Saya berhipotesis, suatu dosa yang dilakukan oleh manusia membuka pintu bagi setan untuk memasuki super komputer biologisnya. Selanjutnya, setan memutuskan konektor, misalnya konektor antara otak manusia dengan alam sebab keseimbangan alam adalah untuk kenyamanan hidup manusia di planet bumi.

Jika otak manusia terserang vertigo, planet bumi baginya berputar-putar, mengganggu kenyamanan hidupnya. Apabila banyak manusia berbuat dosa dan konektor-konektor antara otak mereka dengan alam banyak yang terputus, maka alam pun lepas keseimbangan dan terjadilah bencana alam.

Konektor yang saya maksud bisa berupa semacam bluethoot atau mungkin berupa sinyal-sinyal telepon namun lebih halus dari sinyal-sinyal telepon seluler yang sekarang ada. Wallahu a’lam. Mudah-mudahan di masa mendatang, menjadi abad penemuan-penemuan besar di bidang iptek dan iptek berkembang jauh lebih pesat jika kita semua beriman. Kita akan mempelajari teknologi Allah yang Maha Hebat.

Kemungkinan perkembangan iptek memang sengaja ditahan oleh Allah demi kebaikan umat manusia saat ini. Karena jika masih ada di antara kita yang tidak beriman dan kemajuan iptek tidak ditahan, maka iptek dapat menghancurkan hidup manusia.

Kita lihat, perkembangan iptek di bidang senjata akan mengerikan jika berada di tengah-tengah masyarakat yang tidak beriman. Internet yang seharusnya digunakan untuk mempermudah penyebaran informasi positif, malah digunakan untuk tujuan yang tidak baik oleh orang-orang yang tidak beriman. Dan seterusnya.

Apa yang terjadi setelah konektor antara otak manusia dengan alam terputus dan muncul bencana alam? Mungkin kesadaran -yang menimbulkan rasa empati terhadap sesama manusia- banyak manusia yang mengalami dan menyaksikan atau sekedar mendengar adanya bencana alam itulah yang secara otomatis membuat konektor-konektor dari otaknya ke alam terjalin kembali.

Mari kita ingat kembali sejarah. Umat nabi terdahulu diberi peringatan agar segera menghentikan perbuatan dosa yang mereka lakukan. Allah mengutus nabi untuk membuat program keselamatan umat manusia karena Allah kasihan karena Allah tahu apa akibatnya jika mereka tidak segera berhenti berbuat dosa. Misalnya konektor-konektor banyak yang tidak konek lagi dan yang tersisa tinggal beberapa konektor yang konek, berarti waktunya tinggal beberapa hari lagi.

Kemudian konektor tinggal tiga yang berarti tinggal tiga hari lagi. Kemudian dua hari sebelum hari waktunya habis, mereka tidak juga menghentikan perbuatan dosa karena mereka tidak mengetahui betapa mengerikannya melihat konektor-konektor antara otak manusia dengan alam putus satu persatu yang mungkin jika mereka memiliki alat canggih yang dapat menyuarakan bagaimana dahsyatnya suara putusnya konektor, mereka pasti ketakutan. Bahkan mereka mencaci maki nabi mereka yang terus berupaya menyelamatkan mereka. Akhirnya sang nabi dan orang beriman pun menyelamatkan diri atas perintah Allah. Konektor terlepas dan terjadilah bencana.

Kita harus bersyukur tidak bisa mendengar yang ghaib. Contohnya jika kita pernah mendengar suara jeritan orang-orang yang sedang mengalami siksa kubur, kita akan hidup dalam ketakutan karena jeritan mereka betul-betul mengerikan dan sangat keras.

Arwah seorang pemusik menjerit karena dikeroyok serigala-serigala buas dari alam kubur sedetik setelah musiknya diputar. Selama musiknya diputar, selama itu pula jeritannya terdengar. Sedetik musiknya dihentikan, jeritannya mereda. Mungkin seperti kita bermain plasystation. Mainkanlah Tekken. Pilih practice. Kita hajar musuh kita yang tak bisa melawan. Selama kita menekan tombol-tombol untuk menghajar, selama itu pula musuh kita dihajar habis-habisan.

Sang arwah pemusik memohon dengan ratapan yang sangat memilukan agar musiknya jangan diputar. Namun dia memohon kepada orang yang salah, yang justru iseng memutar dan menghentikan musik karena penasaran sambil berakata dalam hati, ”sia mah menta tulung ka aing.. aing mah setan, lain jeuleuma..

Pada acara musik di salah satu stasiun televisi kita yang mensosialisasikan diskotik dan menjerat korban-korban dari anak muda, ada huruf-huruf tak beraturan dalam Kotak-kotak yang jika dilihat sepintas saja kita tidak akan tahu apa maksudnya. namun apabila kita perhatikan dengan seksama, ada beberapa huruf yang tersusun dan membentuk sebuah kalimat; NO BRAIN.

Berikut ini penjelasan tentang pengaruh kerusakan otak pada perilaku manusia. Prof. DR. dr. S.M. Lumbantobing menulis dalam bukunya yang berjudul NEUROLOGI KLINIK “Pemeriksaan Fisik dan Mental” : Pada penderita kelainan neurologik tidak jarang dijumpai perubahan suasana hati (mood). Penyakit yang kronik sering mengakibatkan keadaan depresi yang mungkin tidak dikemukakan pasien, namun jelas terdeteksi oleh pemeriksa.

Oleh karenanya perlu diperiksa adanya perubahan suasana hati misalnya adanya depresi, elasi, iritabilitas, rasa marah atau ansietas. Perlu pula dinilai afek penderita. Afek didefinisikan sebagai respons emosional terhadap suatu kejadian (situasi).

Respon dapat wajar atau mendatar atau berlebihan. Penderita dengan respons tidak wajar disebut penderita dengan afek tidak wajar. Pasien dengan afek yang datar mempunyai sedikit atau tidak ada respons emosional. Contoh dari respons yang tidak wajar ialah pasien tertawa sewaktu dibincangkan masalah yang sedih; atau tertawa spontan ketika wawancara. Hal ini menggambarkan kemungkinan hipomania atau euforia. Penderita dengan lesi hemisfer yang bilateral (misalnya oleh strok) dapat kehilangan kontrol terhadap respons emosional. Dapat terjadi ”menangis atau tertawa oleh rangsang yang ringan”.

Penjelasan lebih lanjut dari Jhon W. Kimball yang dikutip dari bukunya yang berjudul BIOLOGI : ”Kerusakan terhadap lobus frontal dapat mengakibatkan perubahan pada perilaku manusia. Bukti mengenai hal ini diperoleh pada tahun 1848 ketika Phineas P. Gage, pemimpin serombongan penggali batu-batuan untuk rel kereta api Rutland dan Burlington di Vermont, dengan tidak sengaja meledakkan serbuk peledak dengan memukulnya memakai sebatang logam.

Ledakan itu mengakibatkan batang logam terpental dan mengenai bagian depan kepalanya, sehingga sangat merusak lobus frontalnya. Sangat menakjubkan bahwa jiwanya tertolong. Tambahan pula, dia tidak kehilangan fungsi apa pun yang jelas diketahui pada otaknya. Penglihatan, pendengaran, sensasi lain, pembicaraan, dan kondisi tubuhnya tidak cacat.

Meskipun demikian, perubahan mencolok dalam kepribadiannya segera diketahui. Dahulunya ia seorang berkelakuan pantas, tenang, dan bersungguh-sungguh. Setelah malapetaka itu ia berubah menjadi sembrono, tidak bertanggung jawab, resah, kepala batu, dan tidak sopan.

Pendeknya, beberapa kualitas manusia yang khusus, pun tidak mudah diukur itu secara radikal telah berubah karena kecelakaan tersebut. Pada tahun 1935, yaitu 74 tahun setelah Phineas meninggal, diketahui bahwa kerusakan pada lobus frontal menyebabkan bentuk-bentuk penyakit mental tertentu.

Agaknya kekacauan mental ini disebabkan oleh kekhawatiran, rasa bersalah, dan lain-lainnya yang berlebihan, dan dengan demikian ditambah lagi dengan kerusakan lobus frontal. Dalam pembedahan, yang dinamai lobotomi prafrontal, lobus itu sebenarnya tidak rusak. Alih-alih, serabut-serabut yang menghubungkan lobus frontal dengan talamus hanyalah mengeras. Sekarang, pembedahan itu dilakukan kadang-kadang. Yang pasti, banyak sifat manusia yang diingini menjadi hilang tak dapat kembali lagi sebagai akibat operasi”.

Berikut ini disusun dari buku karya Daniel Goleman Ph.D yang berjudul Emotional Intelligence : Ciri-ciri klinis yang menandai penderita aleksitimia (tidak memiliki kata emosi) mencakup kesulitan melukiskan perasaan-perasaan –perasaan mereka sendiri atau perasaan orang lain- dan perbendaharaan kata emosionalnya amat terbatas.

Sungguh, tampaknya mereka sama sekali tidak mempunyai perasaan, meskipun barangkali sebenarnya ini disebabkan oleh ketidakmampun mereka untuk mengungkapkan emosi, bukan karena tiadanya emosi sama sekali. Orang semacam itu untuk pertama kalinya diamati oleh para psikoanalis yang dibingungkan oleh segolongan pasien yang tak dapat disembuhkan dengan metode biasa karena mereka dilaporkan tidak memiliki perasaan, fantasi, mimpi-mimpi yang berwarna- pendek kata, sama sekali tidak memiliki kehidupan batin emosional yang dapat dibicarakan.

”Mereka betul-betul ganjil, mirip makhluk asing, yang berasal dari dunia yang lain sama sekali, yang hidup di tengah-tengah masyarakat yang dikuasai oleh perasaan”, itulah gambaran yang diberikan oleh Dr. Peter Sifneos, psikiater dari Harvard yang pada tahun 1972 mencetuskan istilah aleksitimia.

Meskipun sampai sekarang belum ada orang yang mengatakan dengan pasti apa yang menyebabkan aleksitimia, Dr. Sifneos berpendapat bahwa hal itu disebabkan oleh putusnya hubungan antara sistem limbik dengan neokorteks, terutama pusat-pusat verbal, yang amat cocok dengan yang kita ketahui tentang otak emosional.

Menurut Sifneos, pasien penderita kejang-kejang hebat yang hubungan dalam otaknya itu diputus melalui pembedahan dengan maksud untuk meringankan gejala penyakitnya, emosinya menjadi datar, seperti orang-orang yang menderita aleksitimia, mereka tidak mampu merumuskan perasaan mereka dengan kata-kata dan tiba-tiba kehilangan fantasi.

Pendek kata, meskipun sirkuit-sirkuit otak emosional barangkali bereaksi dengan perasaan, neokorteksnya tidak mampu memilah perasaan ini dan tidak dapat menambahkan nuansa bahasa pada perasaan tersebut”.

Saya berpesan jika Anda merasa telah kecanduan musik, Anda harus menjauhi Narkoba terutama Ekstasi! Agar efek buruk narkoba tidak mempercepat daya rusak musik terhadap otak sedangkan salah satu penyakit otak adalah Amusia, yaitu tidak bisa memahami musik.

Jika otak Anda mengalami kerusakan, Anda tidak dapat menikmati musik karena musik akan membuat Anda menderita. Anda tidak lagi mampu menjadi DJ yang berkualitas. Bayangkanlah bagaimana menderitanya tidak bisa jauh dari musik sedangkan musik menjadi sumber penderitaan. Rindu, tersiksa, bingung, dan rasa marah bercampur menjadi satu.

Setelah Anda bisa mendengar suara setan dalam musik, Anda tidak bisa menikmati lagi indahnya triping. Bagaimana bisa menikmati triping sedangkan yang Anda dengar hanya ocehan setan sehingga membuat Anda BT dan Anda pun tidak akan bisa menikmati lagi narkoba karena setan akan membuat Anda paranoid.

Apa yang ada dalam imajinasi Anda ketika sedang fly-seperti bayangan wanita cantik yang muncul di otak Anda- adalah setan. Wanita cantik yang sedang Anda belai-belai dalam imajinasi Anda, bisa jadi sebenarnya nenek-nenek buruk rupa bertubuh ular.

Sebetulnya informasi ini akan membuat lebih banyak clubbers yang bisa mendengar suara setan karena informasi ini akan membentuk suatu format dalam otak mereka dan mempercepat proses menuju psikotik (gila). Namun saya menginformasikannya hanya untuk usaha pencegahan bagi mereka yang belum terjerumus dan untuk mereka yang sedang seorang diri berjuang menghadapi keroyokan setan; tentu saja jangan menganggap informasi ini 100 % benar. Informasi ini semoga bermanfaat bagi mereka yang memang betul-betul ingin memperbaiki diri.

Jauhkanlah musik terutama diskotik dari para pengidap kerusakan otak seperti Skizofrenik, Stroke, Pecandu Narkoba, ODHA dengan CD4 rendah terutama yang terinfeksi virus JC dan sebagainya. Clubber yang telah mengalami kerusakan otak yang parah akan sangat menderita jika mendengar musik.

Dampak mengerikan di masa depan bagi pengguna ineks adalah setiap bunyi akan menjadi sumber penderitaan yang sangat mengerikan dan menyakitkan. Jika mendengar suara paku dipalu, maka dia merasa otaknyalah yang sedang dipalu. Ketika mendengar gesekan suara sendal terseret atau ampelas, dia merasa otaknya digesek-gesek. Paling menyakitkan adalah suara mesin bor; dia merasa otaknyalah yang sedang dibor!

Para penceramah pun jangan terlalu banyak membentak ketika berceramah menggunakan peralatan elektronik dan volume jangan terlalu tinggi karena diantara orang yang hadir tidak sedikit yang menderita kerusakan otak. Bagi seorang DJ, mohon untuk meminimalisir scratching karena Anda sedang men-scratch otak sendiri dan otak para clubbers. Klik di sini bagi yang ingin membaca artikel berjudul Efek Musik Pada Tubuh Manusia

Di diskotik, suara setan dalam musik mengikuti alunan nada. Kuatnya suara setan sesuai dengan tingginya volume. daya merusaknya sebanding dengan kerasnya musik. Hentakan musik (beat = mengalahkan) yang membabi buta menghajar otak kita bertubi-tubi.

Melodi sebagai penyayat, rythem sebagai pencakar, bass drum sebagai pendobrak, symbal sebagai pemecah, bass gitar sebagai penggetar, snare drum sebagai penghajar; setiap mendengar musik otak kita disayat, dicakar, didobrak, dipecahkan, digetarkan, kemudian dihajar bertubi-tubi (Bisa kita lihat wajah dungu pada orang yang baru saja asyik mendengarkan musik dugem).

Terdengar suara-suara seperti layaknya suara manusia sebagaimana backing vocal dalam musik yang meramaikan acara. Terkadang mereka bernyanyi yang disangka oleh Clubbers adalah manusia yang sedang bernyanyi. Ocehan yang paling umum terdengar oleh para Clubbers adalah, “Obat Serangga diminum, “Sugan budak eta lahong (Pelacur)? Awas polisi …

Siapapun Anda, apa pun agama Anda, apa pun Profesi Anda, orang baik atau jahat, selama Anda adalah manusia, Setanlah musuh Anda. Bagi para Pelaku Bisnis MLM atau Wirausaha, setanlah yang terus menghalang-halangi langkah menuju kesuksesan Anda.

Membuat kita takut memulai usaha , takut gagal, malas mencari prospek, sulit diberi motivasi, bermuka masam, tidak ada gairah hidup, berprasangka buruk terutama terhadap Motivator, tidak percaya diri, tidak mempedulikan penampilan, ragu-ragu, memboroskan uang, putus asa, dan lain sebagainya.

Bagi para pejabat pemerintah, setanlah yang terus menghalang-halangi kesuksesan Republik Indonesia. antar wakil rakyat berkelahi, kerusuhan di mana-mana, KKN jadi Budaya, dan lain sebagainya. Setanlah- baik setan dari golongan jin maupun golongan manusia- pelaku utama yang membuat Anda dan orang yang Anda sayangi dipenjara, menderita, menanggung rasa malu, bahkan kadang setan yang berbuat, Anda yang harus bertanggung jawab.

Setan yang menghujat Tuhan, Anda yang diburu halilintar. Setan yang mencuri, Anda yang dibakar massa. Setan ingin manusia menjalani hidup penuh masalah baik di dunia ini maupun di akhirat nanti dengan tak henti-hentinya memperdaya manusia melalui janji-janji kosong.

Setan menyuruh kita menantang Allah tanpa ilmu pengetahuan tentang Allah. namun ketika kita melakukan apa yang disuruhnya, mereka lari ketakutan dan meninggalkan kita karena mereka sangat takut kepada Allah. Mungkin karena setan melihat dan mendengar apa yang tak bisa dilihat dan didengar oleh otak kita. Bahkan nanti di akhirat, setan akan berkata kepada para pengikutnya :

“Dan berkatalah setan tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan; “Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepada kalian janji yang benar dan akupun telah menjanjikan kepada kalian tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadap kalian melainkan aku (sekedar) menyeru kamu lalu kalian mematuhi seruanku. Oleh sebab itu, janganlah kalian mencerca aku, tetapi cercalah diri kalian sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolong kalian dan kalian pun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukanku (dengan Allah) sejak dahulu. Sesungguhnya orang yang zhalim itu mendapat siksaan yang pedih” (QS. Ibrahim : 22)

Bencikah saya kepada setan? Sama sekali tidak. Bahkan setan sudah saya anggap sahabat sejati. Apa yang mereka lakukan terhadap diri saya, memaksa saya kembali ke agama karena semakin saya mendekat kepada mereka, semakin membuka kesempatan bagi mereka untuk membuat saya menderita. Banyak orang menganggap setan senang kalau manusia menjadi pengikut mereka. Justru malah sebaliknya.

Saya melihat kasih sayang Allah yang besar terhadap para pemuja setan. Seharusnya, seperti yang saya alami, para pemuja setan hancur jiwa raganya dibantai oleh setan. Tampaknya Allah memberikan suatu terapi khusus yang membuat daya tahan tubuhnya mampu melindungi dirinya dari kejahatan setan.

Semakin kita dekat kepada setan, kita semakin membutuhkan perlindungan Allah dari dari sifat buruk setan. Misalnya kalau ingin dugem, sisakan uang untuk disedekahkan kepada yang membutuhkan untuk meminimalisir efek negatif diskotik melalui terapi sedekah. >>Klik disini untuk informasi lebih lanjut tentang Satanology.

Dunia Adalah Playstation

Salah satu pendukung filsafat materialisme abad ke-20, seorang Marxis tulen bernama George Politzer memberikan “contoh bis” sebagai “bukti terkuat” keberadaan materi. Menurutnya, filsuf-filsuf yang berpikir bahwa materi adalah persepsi, akan lari ketika mereka melihat bis (yang akan menabrak mereka), dan ini bukti eksistensi fisik materi.

Saya merenungi tayangan di Play Station. Misalnya permainan kapal perang. Walaupun seluruhnya berasal dari sinyal-sinyal elektris yang sama, namun saya harus menggerak-gerakkan kapal saya agar kapal saya tidak hancur tertembak oleh peluru musuh; tindakan bodoh jika saya membiarkan peluru musuh mengenai kapal saya.

Kenapa ada kapal musuh yang hancur cukup dengan satu kali terkena tembakan sedangkan yang lain harus berkali-kali padahal sama-sama sinyal elektris? Kenapa ketika kapal tertembak ada suara ledakannya di speaker dan getaran pada stick?

Kenapa ketika saya berhasil menembak kapal musuh, mendapatkan nilai yang tercatat dalam angka-angka yang tak mungkin salah hitung? Kenapa seolah-olah Permainan ini tanpa batas, padahal hanya seluas layar televisi?

Kenapa ada tambahan senjata bantuan ketika saya akan berjumpa dengan kapal musuh yang lebih banyak? Kenapa semakin tinggi level permainan semakin penuh dengan tantangan? Kenapa saya harus terus bergerak maju walaupun tantangan semakin besar?

Atau ketika saya melihat tayangan komputer; Semuanya terdiri dari sinyal-sinyal elektris yang sama, namun ketika saya klik “Open”, tiba-tiba file saya terbuka dan menutup ketika saya klik “Close”. Pada menu bar, bagaimana caranya sehingga bisa terpisah-pisah dan dipisah-pisah sedemikian rupa dengan fungsi yang berbeda-beda dan setiap fungsi terdiri dari beragam fungsi? Kenapa bisa berlapis-lapis? Kenapa ada yang bisa didrag dan ada yang tidak? entahlah, mungkin hanya Bill Gates yang bisa menjelaskannya.

Muncul pertanyaan dalam benak saya, Mungkinkah ‘Dunia luar’ kita merupakan ‘komputer besar’ atau dengan kata lain saat ini kita berada dalam komputer besar- seperti film The Matrix? seorang wanita mengalami kecelakaan yang mengakibatkan kerusakan serius pada otaknya sehingga dia tidak bisa melihat gerakan apapun walaupun indra yang lainnya menginformasikan kepadanya bahwa banyak gerakan disekelililingnya dan bagi wanita tersebut dunia ini tampak diam atau seperti Sebuah Photo besar, apakah ini berarti ‘komputer besar’nya mengalami ‘”Hang”?

Dalam suatu artikel tentang stroke dijelaskan bahwa penderita stroke bagaikan komputer yang kemasukan virus; program bisa hilang seketika. Ia memerlukan stimulasi dini ditujukan pada keadaan kognisi serta mental.

Pasien ditenangkan, dijelaskan di mana ia berada, dan siapa saja yang ada di sekelilingnya. Kalau kelumpuhan kanan sering berakibat gangguan wicara, kelumpuhan kiri acapkali dibarengi dengan gangguan penglihatan tridimensional.

Seseorang yang tidak mampu melihat secara tridimensional tidak dapat memperkirakan perbedaan jauh dekatnya suatu benda. Sebab itu dalam memberikan instruksi sebaiknya tidak mencontohkan dengan gerakan tangan, kaki atau tubuh, tapi dengan kata-kata.

Orang yang memahami tentang ”Dunia sinyal-sinyal elektris” tak akan heran dengan kemajuan teknologi seperti hadirnya keyboard virtual, touchscreen, bluethoot, dan sebagainya. Ketika saya mempelajari Pemrograman HTML, muncul hipotesis baru di benak saya.

Sepertinya alam semesta adalah tag-tag rumit yang sedang dijalankan oleh browser. Tag-tag rumit untuk setiap gerakan dari sekian banyak gerakan dan masing-masing track dari trilyunan tracks. Tag memori, warna-warni, tag suara-suara, tag jarak jauh-dekat, tag emosi, tag untuk masing-masing panca indera, dan entah ada berapa trilyun tag yang telah disusun berikut tag berbagai macam link yang menghubungkan antara satu makhluk dengan makhluk yang lain. Pada tag emosi ada properti suka dan duka dengan nilai dalam %. Ada pun browser hanya bisa menjalankan dokumen yaang telah di ”Save”.

Dalam artikel berjudul Otak Manusia Perlu ”Web Browser”, yang ada di buku berjudul Memahami Otak dan diterbitkan oleh Penerbit Kompas, melaporkan : ”Otak mengorganisasaikan berbagai macam memori yang berbeda semacam web browser (seperti browser atau program pencari data di internet) otak untuk memanggil kembali memori kegiatan pribadi harian tetapi masih bisa mengingat fakta-fakta yang telah dipelajari tanpa bantuan browser itu.

Hippocampus, daerah melengkung berwarna keabuan di sepanjang sisi otak (nama itu diambil dari kata Yunani yang berati kuda laut) sangat penting bagi kemampuan ”menjelajah” jaringan memori harian, demikian tulis para peneliti dalam jurnal science edisi Juli 1997”

”Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah”.

Mungkinkah tulisan pada Lauhul Mahfuzh berupa ”tag-tag HTML”? Kita sedang membahas ciptaan Allah dan ini dianjurkan, bukan membahas Dzat Allah karena Dzat Allah mustahil bisa kita perkirakan dan kita dilarang membahasnya karena kita tidak akan menemukan jawaban yang benar atau suatu kepastian yang pasti sehingga hanya membuang-buang waktu.

Merenungi ciptaan Allah dapat menghasilkan teknologi yang hebat (biomimetik). Mengamati burung-burung, dapat menghasilkan teknologi udara yang mempesona. Mempelajari kelelawar dapat menghasilkan radar yang sangat canggih, mempelajari semut dapat menghasilkan teknologi pembangunan yang luarbiasa serta semangat gotong-royong yang indah, mempelajari sinyal-sinyal elektris dalam teknologi Allah dapat menghasilkan teknologi komputer dan playstation yang sangat mengagumkan, dan seterusnya.

Kita Tidak Kemana-mana

Dalam mimpi, kita merasa ada di suatu tempat, melakukan perjalanan jauh, pergi ke sana kemari, dan sebagainya. Namun ketika terjaga, ternyata kita tidak kemana-mana. Mungkin yang terjadi selama kita hidup di dunia, seperti halnya mimpi, sebenarnya kita satu senti pun tidak kemana-mana walaupun kita merasa melakukan perjalanan jauh. Sepertinya alam dunia, alam barzakh, alam akhirat, surga atau neraka pun sebetulnya bertempat di posisi kita sekarang. Mungkin kehidupan kita hanyalah simulasi.

Al-Ghazali (1059-1111) dalam al-Munqiz min al-Dhalal mengisahkan kondisi skeptismenya dalam pencarian metodologi yang tepat menuju hakikat kebenaran. Pada mulanya ia menggunakan pendekatan teologis (kalamiyah) yang menekankan metode berdebat (jidal).

Barangsiapa yang pandai berdebat dialah yang menang, walaupun apa yang disampaikan belum tentu benar. Ia kemudian beralih pada pendekatan filosofis yang mengutamakan kekuatan akal. Namun, sering kali dalam tidur ia bermimpi hal-hal yang irasional, tetapi anehnya akal tidak mampu menolaknya.

Lalu ia pindah ke pendekatan ta’limiyah, yaitu pendekatan yang digunakan oleh aliran Syiah Isma’iliyah. Ia juga sering mendapati keanehan, sebab di dalamnya mempercayai seorang imam yang misteri. Akhirnya Al-Ghazali menempuh pendekatan tasawwuf yang menekankan kekuatan

menempuh pendekatan tasawwuf yang menekankan kekuatan kalbu dan cita rasa (zawq). Dengan pendekatan ini, Al-Ghazali menemukan hakikat sesuatu melalui konsep al-ma’rifah-nya.

No comments: