Sunday, December 6, 2009

NIKAH MEMBENTUK KEHIDUPAN LEBIH BERMAKNA

Untuk menyemarakkan kehidupan alam semesta, Allah Azza wa Jalla menetapkan pernikahan sebagai sunnah Ilahi dan sebagai tanda-tanda kekuasaanNya. Dengan pernikahan, kehidupan terasa lebih sempurna dan lebih bahagia.

Allah SWT berfirman:

Dan di antara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir (Qs Ar-Rum 21).

Oleh kerana na itu, pernikahan merupakan keharusan bagi setiap individu Muslim yang sudah memiliki kemampuan untuk melangsungkan pernikahan agar tidak terjerumus ke dalam lembah perbuatan dosa. Siapa sahaja yang memiliki kemampuan untuk bernikah, segeralah melangsungkan pernikahan. Jangan ditunda, supaya selamat dari godaan dosa dan maksiat.

Rasulullah bersabda:

“Wahai para pemuda! Barangsiapa yang mampu di antara kalian untuk menikah, maka menikahlah. Kerana pernikahan itu lebih menundukkan pandangan dan memelihara kemaluan. Jika tidak mampu menikah, hendaklah ia berpuasa kerana puasa itu merupakan benteng penghalang nafsu baginya” (hadits shahih, riwayat Al-Jama’ah).

Langsungkanlah pernikahan dengan penuh bermotivasi untuk memelihara kehormatan, supaya dalam hidup kita sentiasa penuh dengan pertolongan Allah. Dengan pernikahan, hidup terasa lebih selesa dan tenteram...

Jangan biarkan syaitan meniupkan keragu-raguan ke dalam ruang hati untuk memporakperandakan kemampuan melangsungkan pernikahan . Kerana dalam keadaan zaman sekarang yang semakin lama semakin rosak, godaan syahwat makin hebat dan peluang berzina makin terbuka lebar di mana-mana.

Langsungkanlah pernikahan dengan penuh semangat untuk memelihara kehormatan jiwa dan raga kita, supaya dalam hidup kita sentiasa penuh dengan pertolongan Allah Azza wa Jalla.

Rasulullah SAW bersabda:

“Ada tiga golongan yang telah menjadi ketetapan Allah untuk menolong mereka, iaitu:

(pertama) Remaja yang sedang berusaha menebus pembayaran untuk memerdekakan dirinya,

(kedua) seseorang yang bernikah demi memelihara kehormatan dirinya,

(ketiga) mujahid fi sabilillah”

(hadis sohih dari Abu Hurairah RA, diriwayatkan oleh An-Nasa’i, Tirmidzi, Ibu Majah, Ahmad, Ibnu Khuzaimah, dan Ibnu Hibban).

Solat Istikharah

Jika telah bertekad bulat untuk bernikah, maka hendaklah melakukan solat istikharah, agar Allah memberikan petunjuk dan pilihan yang terbaik. Sebaiknya, solat istikharah dilakukan pada waktu akhir malam, kerana pada waktu tersebut doa terlalu mustajab, keadaan jiwa dalaman dalam keadaan bersih dan jauh dari perkara-perkara yang mengganggu solat.

Dalam kitab Al-Adzkar, Imam An-Nawawi berkata bahawa pada rakaat pertama membaca surah Al-Fatihah dan surah Al-Kafirun dan pada rakaat kedua membaca surah Al-Fatihah dan surah Al-Ikhlas. Namun jika tidak mampu untuk melakukan solat dua rakaat, cukuplah dengan membaca doa istrikharah.

Kemudian, tidak menjadi satu kesalahan jika bermusyawarah dengan sesama kita secara berhati-hati dalam menetapkan keputusan:

“…dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya (Qs Ali Imran 159).

No comments: